Kembali ke Beranda Kegiatan Ekonomi

Menerapkan Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Sekitar

Memahami alur, pelaku, jenis usaha, dan peran sumber daya alam dalam aktivitas ekonomi.

1. Proses dan Pelaku Kegiatan Ekonomi

A. Proses Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah proses agar barang/jasa sampai ke tangan konsumen:

  • Produksi: Kegiatan menghasilkan barang/jasa. Meliputi Ekstraktif, Agraris, Industri, dan Jasa.
  • Distribusi: Kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen (memerlukan sarana seperti jalan dan transportasi). Ada Distribusi Langsung dan Tidak Langsung.
  • Konsumsi: Kegiatan menggunakan atau menghabiskan barang/jasa. Dapat berupa menghabiskan sekaligus (makanan) atau penggunaan berulang (pakaian).

B. Pelaku Ekonomi

Setiap orang adalah pelaku ekonomi. Peran-peran tersebut meliputi:

  • Produsen: Pihak yang menghasilkan barang atau jasa (melakukan produksi).
  • Distributor: Pihak yang mengatur penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
  • Konsumen: Pihak yang menggunakan atau memakai produk barang atau jasa (melakukan konsumsi).

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa memenuhi semua kebutuhannya sendiri, sehingga perlu bekerja sama.

2. Faktor Pendukung dan Kondisi Geografis

C. Kondisi Geografis & SDA

Letak geografis dan sumber daya alam (SDA) sangat memengaruhi jenis kegiatan ekonomi:

  • Wilayah dengan SDA melimpah cenderung menjadi produsen (misalnya petani di dataran rendah, nelayan di pantai).
  • Wilayah dengan SDA sedikit (misalnya perkotaan) cenderung menyediakan fasilitas/jasa lebih banyak.

Contoh pengaruh lingkungan: Penduduk pantai menjadi nelayan, dataran tinggi menjadi petani sayuran/bunga.

D. Faktor Pendukung Perekonomian

Faktor-faktor yang mendukung atau menghambat perekonomian daerah:

  • Infrastruktur (Jalan & Jembatan): Kerusakan jalan menghambat distribusi pasokan barang.
  • Teknologi: Penggunaan teknologi (misalnya padi unggul panen pendek) meningkatkan kapasitas produksi.
  • Sumber Daya Manusia (SDM): Peningkatan kapasitas dan keahlian melalui pelatihan (diversifikasi pengolahan ikan bagi nelayan) meningkatkan daya saing usaha.

3. Jenis Usaha Ekonomi yang Dikelola Mandiri (Perorangan)

Usaha perorangan memiliki modal terbatas dan dikelola secara sederhana. Contoh-contohnya adalah:

  • Usaha Pertanian: Sebagian besar dikelola perorangan dengan lahan terbatas (sawah, tegalan).
  • Usaha Perdagangan: Berskala kecil/sedang (pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, toko kelontong).
  • Usaha Jasa: Jasa salon, fotokopi, bengkel, potong rambut, penjualan pulsa.
  • Industri Kecil: Industri rumahan (kerajinan, souvenir, tembikar, mebel).
Ilustrasi pedagang asongan dan warung kelontong
Usaha mandiri memiliki modal terbatas dan dikelola secara sederhana.

4. Usaha Ekonomi yang Dikelola Kelompok

Usaha ekonomi kelompok dikelola secara bersama (modal, pengelolaan, dan keuntungan). Bentuk usaha bersama meliputi:

Badan Usaha Milik Negara/Swasta (BUMN/BUMS)

  • BUMN/BUMD: Modal dimiliki negara/pemerintah daerah. Bergerak di bidang strategis/vital (listrik, telekomunikasi).
  • Firma: Didirikan minimal dua sekutu, bertanggung jawab penuh atas kerugian.
  • Persekutuan Komanditer (CV): Didirikan minimal dua orang (sekutu aktif mengelola, sekutu pasif hanya investor).
  • Perseroan Terbatas (PT): Modal berupa kumpulan saham. Pemilik saham memperoleh keuntungan (dividen).

Koperasi

Bertujuan menyejahterakan anggota berdasarkan asas kekeluargaan (Drs. Mohammad Hatta dijuluki Bapak Koperasi Indonesia).

Bentuk Koperasi:

  • Koperasi Konsumsi (menyediakan kebutuhan sehari-hari).
  • Koperasi Simpan Pinjam.
  • Koperasi Produksi (menyediakan bahan baku dan menyalurkan hasil produksi anggota).
  • Koperasi Jasa dan Koperasi Serbausaha (KUD).

5. Jenis Usaha Pokok & Keterkaitan dengan SDA

Usaha Berdasarkan Pemanfaatan SDA

  • Pertanian/Perkebunan (Agraris): Padi, jagung, tebu, karet, teh. Usaha ini mengandalkan iklim, cuaca, dan kondisi tanah.
  • Peternakan: Sapi, kambing, ayam. Diambil daging, susu, telur, dan bahan baku industri (kulit, bulu).
  • Perikanan: Laut (perikanan besar) dan Darat (empang, kolam, sungai).
  • Kehutanan: Kayu, rotan, damar. Penting untuk papan, industri, dan menjaga peresapan air.
  • Pertambangan (Ekstraktif): Mengambil mineral di perut bumi (emas, minyak, batu bara).

Industri, Perdagangan, dan Jasa

  • Perindustrian: Mengolah bahan mentah menjadi barang jadi (misalnya kapas menjadi benang). Kegiatan dapat di rumah (industri rumahan) atau pabrik (industri modern).
  • Perdagangan: Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen untuk mencari keuntungan (ekspor-impor).
  • Jasa: Menyediakan pelayanan tanpa menghasilkan barang (guru, sopir, dokter, pemandu wisata).

6. Isu Lingkungan dan Peran Pelaku Ekonomi yang Bijak

Dampak Negatif Konsumsi dan Produksi

Aktivitas ekonomi membawa risiko lingkungan:

  • Kerusakan SDA: Pengambilan SDA (hutan, tambang) yang terus-menerus dan tanpa pengelolaan yang bijaksana dapat menyebabkan SDA habis. Luas hutan Indonesia berkurang hampir sejuta hektare dalam 5 tahun.
  • Sampah: Hasil dari konsumsi menjadi sampah. Jika tidak dikelola, TPA (Tempat Pembuangan Akhir) akan kelebihan kapasitas dan mencemari lingkungan.

Peran Pelaku Ekonomi yang Bijak

Kita harus menjadi pelaku ekonomi yang bijak dengan mengelola SDA secara berwawasan lingkungan untuk menjamin keberlanjutan fungsi sumber daya hutan dan alam dalam jangka panjang.

Upaya: Mengelola barang konsumsi menjadi sampah dengan baik, dan memastikan SDA yang diambil tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem.