Science
Mengamati dan menganalisis berbagai bentuk keragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kerukunan dalam keberagaman.
Memahami keragaman, akulturasi, dan peran budaya dalam memperkuat persatuan dan ekonomi bangsa.
Menemukan keragaman budaya nasional dalam konteks kebhinekaan berdasarkan pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayah tempat tinggal.
Mengamati dan menganalisis berbagai bentuk keragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kerukunan dalam keberagaman.
Menggunakan internet/media digital (HP/laptop) untuk mencari informasi tentang kearifan lokal dan budaya di berbagai daerah serta untuk membuat laporan/presentasi kelompok.
Merancang proyek sederhana: membuat peta interaktif budaya Indonesia atau mini display yang menggambarkan bentuk kerukunan antarbudaya. Mengorganisasi data hasil pengamatan untuk membuat solusi menjaga toleransi.
Membuat poster, kolase, atau karya seni visual yang menggambarkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Mendesain tampilan hasil proyek budaya dengan unsur estetika daerah (motif batik, ukiran, warna tradisional).
Mengelompokkan data jumlah suku bangsa, bahasa daerah, dan persebaran budaya dalam bentuk tabel atau diagram. Menghitung dan membandingkan data (misalnya banyaknya budaya di pulau tertentu).
Pertanyaan besar yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan menghubungkan konsep dengan kehidupan nyata:
Langkah-langkah untuk menciptakan suasana hangat dan memperkenalkan masalah:
Siswa dibagi kelompok kecil untuk mencari sumber informasi yang relevan (buku, wawancara, internet, observasi) selama beberapa pertemuan. Fokus penyelidikan adalah pada nilai kearifan lokal yang menjaga kerukunan.
Budaya adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia. Keberagaman adalah kondisi masyarakat yang memiliki banyak perbedaan (suku, ras, agama, budaya). Hal ini tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Sumber Keragaman: Nenek moyang kita berasal dari kelompok suku berbeda (Austro-Melanesoid dan Mongoloid) yang tersebar melalui rute migrasi yang berbeda-beda.
Akulturasi adalah proses percampuran dua budaya yang terjadi ketika bangsa asing (Cina, Arab, India, Eropa) datang dan berinteraksi dengan masyarakat Nusantara, tanpa menghilangkan unsur budaya asli.
Contoh Akulturasi: Arsitektur Masjid Menara Kudus yang merupakan percampuran corak Islam dengan corak Hindu-Majapahit (terlihat dari gapura dan menara bata merah).
Perkembangan teknologi membuat kebudayaan asing (Barat) mudah masuk, berisiko melupakan kebudayaan asli, terutama di kalangan remaja. Contohnya:
Kearifan Lokal adalah nilai-nilai tradisional yang diwariskan turun-temurun untuk menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Nilai-nilai kearifan lokal sangat penting untuk menjaga kerukunan dan kemajuan:
Mathematics: Menganalisis unsur simetri motif pada kain atau ukiran tradisional (misal: Batik Kawung, Parang Rusak). Menganalisis unsur geometri pada rumah adat tradisional.
Arts: Membuat poster, sketsa, atau kolase yang menggambarkan semboyan "BHINNEKA TUNGGAL IKA" dengan memadukan motif-motif tradisional daerah.