Kembali ke Beranda Warisan Budaya Indonesia

Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

Memahami kekayaan budaya yang diakui UNESCO, proses akulturasi, dan cara melestarikan warisan bangsa di tengah globalisasi.

1. Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia

Pertanyaan Esensial

Mengapa budaya perlu diwariskan? Apa warisan budaya Indonesia yang diakui oleh dunia? Bagaimana upaya kita untuk ikut melestarikan budaya Indonesia?

Warisan Dunia UNESCO

Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku bangsa. Kekayaan ini diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia benda dan tak benda. Budaya inilah yang mengharumkan nama Indonesia dan menarik wisatawan.

Jenis Budaya:

  • Budaya Benda: Peninggalan yang bisa dilihat dan disentuh (contoh: candi, bangunan, senjata tradisional).
  • Budaya Tak Benda: Praktik, ekspresi, keterampilan, atau pengetahuan yang diwariskan. (contoh: tarian, pertunjukan wayang, Bahasa, seni membuat Keris dan Batik).
Gambar 1.1: Warisan budaya benda (Candi Borobudur) dan tak benda (Batik, Keris) adalah kekayaan bangsa.

Memahami Warisan Tak Benda

Yang dianggap warisan pada Keris, Batik, dan Angklung adalah seni atau pengetahuan dalam membuatnya yang diturunkan turun-menurun. Ilmu ini harus diwariskan agar warisan budaya tak benda tidak hilang.

Contoh Pelestarian: Pemugaran Candi Borobudur (dimulai 1907) yang kini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO (1991). Memasukkan Pencak Silat sebagai pelajaran di sekolah.

2. Akulturasi, Asimilasi, dan Dampak Budaya Asing

Akulturasi Budaya

Akulturasi adalah proses percampuran dua budaya di mana budaya-budaya tersebut diterima oleh masyarakat lokal dan membentuk budaya baru tanpa menghilangkan unsur budaya asli.

Proses ini terjadi saat pedagang asing (Tionghoa, Arab, India, Eropa) datang melalui jalur maritim untuk berdagang dan berinteraksi, bahkan menikah dan menetap di Nusantara.

Contoh Akulturasi: Arsitektur Masjid Menara Kudus yang memadukan corak Islam dengan corak Hindu-Majapahit.

Akibat Pengaruh Budaya Asing

Meskipun ada dampak positif (kreativitas, inovasi), kebudayaan asing (Barat) yang masuk melalui teknologi juga membawa dampak negatif, terutama di kalangan remaja:

  • Melupakan kebudayaan bangsa sendiri (Gengsi terhadap modernisasi).
  • Perilaku ikut-ikutan (latah) dalam cara berpakaian yang bertentangan dengan adat dan agama.
  • Pergaulan bebas yang menyimpang.
Masjid Menara Kudus, contoh akulturasi Hindu dan Islam
Gambar 2.1: Masjid Menara Kudus, contoh akulturasi budaya.

3. Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Asal Usul dan Semboyan

Suku Bangsa: Berasal dari kelompok yang berbeda (Austro-Melanesoid dan Mongoloid) yang tersebar di ribuan pulau dan terpisah oleh batas alam (hutan, laut).

Semboyan: Keanekaragaman ini disatukan oleh semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu jua), yang diambil dari Kitab Sutasoma karya Empu Tantular.

Wujud Keragaman Budaya

Wujud kebudayaan terbagi menjadi ide/norma (tata krama), aktivitas (gotong royong, upacara), dan benda/fisik (candi, senjata).

  • Kesenian Daerah: Tarian (Saman, Tortor, Reog, Kecak), Lagu Daerah (Anju Ahu, Cing Cangkeling, Yamko Rambe Yamko), Alat Musik (Serunai, Kolintang).
  • Rumah Adat: Bangunan khas tiap daerah (Gadang, Joglo, Tongkonan).
  • Pakaian Adat: Dipakai pada acara resmi/adat, memiliki ciri khas dan nama berbeda di tiap daerah.
  • Tradisi & Kepercayaan: Animisme, Dinamisme, Syamanisme, serta upacara adat (perkawinan, kematian).

4. Proyek Kampanye Pelestarian Budaya (STEAM)

Engineering: Merancang Kampanye Akbar

Proyek ini bertujuan melakukan kampanye mengenai cara Melestarikan Budaya Indonesia atau Menghadapi Globalisasi.

Langkah Proyek:

  1. Memilih Topik: Pilih topik dari daftar (Globalisasi, Isu Dunia, atau Pelestarian Budaya).
  2. Mencari Informasi: Melalui buku, wawancara (guru/orang tua), dan observasi lingkungan (didampingi orang tua).
  3. Persiapan Media: Membuat poster visual (Bahasanya mudah dipahami, singkat/jelas, dilengkapi gambar, menarik).
  4. Kampanye Akbar: Melakukan presentasi di depan warga sekolah.

Refleksi Proyek

Setelah kampanye, lakukan refleksi diri:

  • Apa pengalaman paling menarik dan hambatannya?
  • Sikap apa yang perlu kita tampilkan sebagai warga dunia agar tetap damai?
  • Bagaimana cara mempertahankan budaya Indonesia di tengah globalisasi?

5. Sikap Menghormati dan Melestarikan Budaya

Melestarikan Budaya Nasional

Keanekaragaman budaya adalah kekayaan bangsa. Kita wajib bangga dan melestarikannya. Caranya harus didasari kesadaran tinggi tanpa paksaan.

Pembinaan Kebudayaan Daerah:

  • Mengadakan pertukaran kesenian daerah.
  • Membentuk organisasi kesenian daerah dan sanggar tari.
  • Penyebarluasan seni budaya melalui media (TV, radio).
  • Menyelenggarakan seminar dan festival budaya daerah.

Manfaat Kesatuan dalam Keragaman

Sikap persatuan dan kesatuan sangat penting untuk mencapai kejayaan bangsa. Persatuan dapat meringankan masalah dan mempercepat selesainya pekerjaan. Dengan menghargai kebudayaan daerah lain, kita memperkaya kebudayaan nasional, menjadikannya pemersatu bangsa.