Peninggalan Sejarah

Mengenal Peninggalan Sejarah Bengkulu

Menggali kisah di balik Benteng Marlborough, rumah pahlawan, dan warisan kolonial di Bengkulu.

1. Benteng Marlborough: Saksi Kolonialisme

Benteng Marlborough tampak depan
Gambar 1.1: Benteng Marlborough, benteng Inggris terbesar di Asia Tenggara.

Sejarah dan Fungsi

  • Masa Inggris (1713–1825): Dibangun EIC (Joseph Collett) untuk perdagangan lada. Berfungsi sebagai pusat pertahanan, administrasi, dan perdagangan.
  • Masa Belanda & Jepang (1825–1945): Berfungsi sebagai markas militer dan penjara. Mohammad Hatta pernah ditahan di sini.
  • Masa Kini: Menjadi museum sejarah, objek wisata, dan edukasi.
  • Lokasi: Tepi Pantai Tapak Paderi, strategis untuk mengawasi kapal.

Science & Arsitektur

Benteng ini dibangun berbentuk kura-kura (kokoh, stabil, tahan serangan). Bentuk ini dan lokasi di pesisir menunjukkan pentingnya letak geografis dalam pertahanan militer.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Gambar 2.1: Rumah Bung Karno, tempat beliau diasingkan (1938–1942).

Sejarah Perjuangan

  • Masa: 1938–1942 (setelah dari Ende). Diasingkan untuk membatasi pengaruh politiknya.
  • Aktivitas: Tetap aktif menulis, mengajar di sekolah Muhammadiyah, membantu pembangunan Masjid Jamik, dan membentuk kelompok sandiwara Monte Carlo.
  • Keluarga: Tinggal bersama Ibu Inggit Garnasih, dan di sinilah Bung Karno berkenalan dengan Fatmawati.
  • Fungsi Kini: Museum sejarah dan Cagar Budaya Nasional.

3. Rumah Fatmawati: Penjahit Bendera Pusaka

Rumah Fatmawati, bergaya panggung
Gambar 3.1: Rumah Fatmawati, tempat penjahit Bendera Pusaka dibesarkan.

Peran dan Arsitektur

Rumah Fatmawati adalah tempat tinggal masa kecil istri Presiden Soekarno. Fatmawati dikenal sebagai penjahit Bendera Pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi 17 Agustus 1945.

Arsitektur: Berbentuk rumah panggung kayu khas Bengkulu, adaptasi terhadap lingkungan (melindungi dari banjir/binatang buas dan sirkulasi udara baik).

Fungsi Kini: Museum bersejarah. Pengunjung dapat melihat koleksi peninggalan, termasuk mesin jahit bersejarah.

4. Masjid Jamik: Karya Gotong Royong Soekarno

Masjid Jamik Bengkulu, dirancang Ir. Soekarno
Gambar 4.1: Masjid Jamik, ikon sejarah dan religi Bengkulu.

Sejarah dan Arsitektur

  • Sejarah: Dibangun abad ke-18 (awalnya Surau Lamo). Direnovasi total secara gotong royong.
  • Peran Soekarno: Ir. Soekarno merancang ulang masjid ini saat diasingkan (1938), memberikan gaya arsitektur khas Nusantara.
  • Ciri Khas: Atap tiga susun berbentuk limas, jendela besar untuk cahaya dan udara, dan tiang yang diperkuat.

5. Monumen Thomas Parr: Simbol Perlawanan Rakyat

Monumen Thomas Parr berbentuk kubah
Gambar 5.1: Monumen Thomas Parr, pengingat perjuangan rakyat.

Sejarah dan Lokasi

Dibangun: Inggris (1808) untuk mengenang Residen Thomas Parr yang tewas (1807) akibat perlawanan rakyat. Rakyat menentangnya karena kebijakan yang merugikan (memaksa menanam tanaman tertentu).

Arsitektur & Sains: Monumen berbentuk kubah besar ditopang pilar tinggi. Bentuk kubah secara fisika kuat menahan beban. Bahan bangunan dipelajari melalui ilmu kimia (batu bata, kapur).

Fungsi: Simbol kekuasaan Inggris. Lokasi dekat Benteng Marlborough.

Engineering & Mathematics

Rekayasa: Rancang model Tugu Thomas Parr dari bahan sederhana (kardus, stik) dengan memperhatikan bentuk kubah dan pilar.

Matematika: Identifikasi bangun datar dan bangun ruang yang terlihat pada monumen. Hitung ukuran sederhana (luas atau keliling) jika monumen berbentuk persegi panjang.

6. Pemakaman Inggris: Bukti Kehadiran Eropa

Pemakaman Inggris dengan nisan-nisan tua
Gambar 6.1: Pemakaman Inggris, dibangun abad ke-18.

Sejarah dan Kajian Sains

Sejarah: Dibangun abad ke-18, tempat dimakamkannya pejabat dan tentara Inggris (termasuk Thomas Parr). Bukti sejarah panjang kolonialisme.

Kajian Sains: Ilmu Biologi menjelaskan peran lumut/jamur (mikroorganisme) dalam pelapukan batu nisan di iklim tropis yang lembap. Arkeologi meneliti usia dan bahan nisan.

Engineering

Rekayasa: Rancang model sederhana area Makam Inggris (nisan, pagar, gerbang) di atas kertas.

7. Makam Sentot Ali Basya: Panglima Perang Jawa

Sejarah Pahlawan

Sentot Ali Basya adalah panglima perang yang berjuang bersama Pangeran Diponegoro melawan Belanda (Perang Jawa, 1825–1830). Dibebaskan lalu dibuang ke Bengkulu (1833) hingga wafat tahun 1855.

Nilai: Makam ini adalah Cagar Budaya, menjadi teladan keberanian dan pengorbanan pahlawan yang tetap dihormati meskipun dalam pengasingan.

Makam Sentot Ali Basya di Bengkulu
Gambar 7.1: Makam Sentot Ali Basya, Cagar Budaya Nasional.

Science & Mathematics

Kajian Sains: Makam ini dapat dikaji melalui arkeologi (usia nisan) dan biologi (peran mikroorganisme dalam pelapukan).

Matematika: Identifikasi bangun ruang yang terdapat pada struktur makam (balok pada nisan, limas pada atap pelindung). Hitung volume balok nisan.